Bagaimana cara menanam timun dari biji sampai panen? Melakukan budidaya timun membuat Anda bisa mendapatkan banyak manfaatnya. Selain bisa dipanen untuk keperluan sendiri, timun juga bisa dijadikan sebagai sumber penghasilan dengan cara dijual.
Agar tanaman yang dibudidayakan bisa tumbuh subur dan baik, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Hal tersebut meliputi pemilihan bibit, perawatan, cara panen, dan lainnya. Bagi Anda ingin tahu cara menanam timun dari biji agar tumbuh bagus dan berbuah lebat, bisa ikuti caranya di bawah ini.
Pemilihan Benih untuk Ditanam
Benih yang berupa biji buah timun sebaiknya dipilih dari yang berkualitas unggul. Supaya lebih terjamin kualitasnya, Anda juga bisa membeli benihnya dari toko pertanian yang terpercaya.
Proses Penyemaian
Anda dapat melakukan proses penyemaian setelah menyiapkan benih timun. Supaya nanti tanaman timun yang dibudidayakan pertumbuhannya bisa baik dan juga tahan terhadap serangan dari hama maupun penyakit, maka sebelum benih disemai bisa direndam dulu dengan pupuk organik cair.
Menyiapkan Media Semai
Untuk media tanamnya, Anda bisa menyiapkan pot atau polybag. Isi pot atau polybag tersebut dengan menggunakan campuran tanah yang subur dan juga pupuk. Jangan lupa untuk diaduk rata. Langkah berikutnya adalah dengan menaburkan benih timun di atasnya.
Anda dapat menyiram media semai setiap hari. Nantinya setelah 5 sampai dengan 10 hari, biasanya benih timun yang dibudidayakan akan mulai bertumbuh,
Persiapan Media Tanam
Selanjutnya adalah mempersiapkan media tanam yang akan digunakan. Siapkan pot atau polybag dengan diameter 25 cm. Anda bisa mengisinya dengan campuran tanah dan juga sekam dengan perbandingan 1:1. Pastikan untuk diaduk supaya merata.
Pot atau polybag yang digunakan sebaiknya sudah dilengkapi dengan lubang saluran air. Selanjutnya, media tanam bisa disirami dengan menggunakan air yang sudah dicampur mengunakan pupuk.
Jika tertarik melakukan bududaya timun menggunakan lahan atau kebun rumah, maka bisa pilih tanah yang subur dan gembur. Selanjutnya bisa membuat bedeng dengan ukuran 1 meter dan dengan tinggi 20 sampai dengan 30 cm. Untuk jarak antar bedengnya bisa sekitar 30 sampai 50 cm.
Selanjutnya, Anda bisa mencangkul tanah dan juga membuat lubang tanam dengan kedalaman 30 cm di atas bedeng. Untuk jarak tanamnya bisa sekitar 70 cm.
Proses Menanam Tanaman Timun
Untuk proses menanam timun, Anda bisa menunggu sampai bibitnya tumbuh daun sekitar 2 sampai dengan 3 helai. Tanamkan bibit yang sudah siap ke dalam pot atau polybag yang sudah disiapkan. Masukkan 1 bibit saja pada tiap lubang tanam. Tutup dengan tanah.
Sedangkan untuk penanaman di lahan atau kebun, maka bisa memasang lanjaran untuk menopang pertumbuhan tanaman. Anda juga bisa memasangkan tali di sekitar lanjaran. Pindahkan bibit ke dalam lubang tanam dan supaya lembab, Anda bisa menyiram media tanamnya.
Langkah Perawatan Tanaman Timun
Penyiraman bisa dilakukan secara rutin pada padi dan sore hari. Penyiraman dapat dilakukan secara cukup tanpa berlebihan ataupun kurang. Untuk minggu pertama pada masa tanam, bisa 1 sampai 2 kali sehari. Setelah minggu kedua, maka dapat dikurangi yakni 4 sampai 6 hari sekali.
Selain masalah penyiraman, maka serangan hama dan penyakit juga harus diperhatikan. Selain itu, Anda juga bisa memberikan pupuk ke tanaman untuk pertumbuhan yang semakin optimal.
Panen Timun
Tanaman timun dapat dipanen setelah umurnya 2, 5 sampai dengan 3 bulan. Anda dapat menyimpan hasil panen di tempat yang aman dan juga sejuk. Sebaiknya hindari menyimpan timun di tempat yang terkena paparan sinar matahari secara langsung.