Dimana saja daerah penghasil cabai rawit terbanyak di Indonesia? Cabai rawit tidak hanya enak untuk dijadikan sebagai bahan pembuatan sambal, melainkan juga bisa dicampurkan ke dalam berbagai jenis masakan. Cabai rawit sendiri banyak diminati, apalagi tak sedikit masyarakat Indonesia yang gemar dengan rasa pedas.
Daerah Penghasil Cabai Rwit Terbanyak di Indonesia
Banyaknya peminat akan cabai rawit, membuat tanamannya banyak dibudidayakan. Di Indonesia terdapat beberapa provinsi penghasil cabai rawit terbanyak seperti pulau Jawa, Sumut, NTB, dan lain sebagainya.
1. Jawa Timur
Provinsi Jawa Timur menghasilkan banyak cabai rawit didukung dengan keberadaan tanah vulkanik yang subur, iklim yang ideal, hingga memiliki infrastruktur modern. Beberapa daerah yang menghasilkan banyak cabai rawit di Jawa Timur antara lain adalah Kediri, Probolinggo, Malang, dan juga Banyuwangi.
2. Jawa Tengah
Jawa Tengah mampu menghasilkan banyak cabai rawit karena adanya dukungan pemerintah daerah terhadap petani hingga adanya lahan luas di daerah pegunungan. Beberapa daerah di provinsi ini yang menjadi penghasil banyak cabai rawit di Jawa Tengah antara lain ada Magelang, Wonosobo, dan lain sebagainya.
3. Jawa Barat
Jawa Barat juga menjadi salah satu provinsi yang menghasilkan banyak cabai rawit. Hal ini didukung dengan banyaknya lahan subur seperti halnya di Lembang, Cianjur, hingga Garut. Selain itu, banyak petani disana yang merupakan spesialis hortikultura, dan lain sebagainya.
4. Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Barat menjadi salah satu provinsi penghasil cabai rawit karena kombinasi antara budaya bertani yang kuat hingga dukungan pasar. Selain itu, dukungan dari pemerintah juga menjadi salah satu alasan kenapa provinsi ini masuk ke dalam salah satu daftar provinsi penghasil cabai rawit terbanyak.
5. Sumatera Utara
Di Sumatera Utara terdapat beberapa sentra cabai rawit seperti halnya di Karo, Deli Serdang, dan lainnya. Program dari pemerintah seperti halnya pelatihan petani hingga bantuan pupuk mendorong terjadinya peningkatan produksi. Selain itu, akses distribusi dari sentra menuju ke pasar juga sudah berkembang.
Keuntungan Menanam Cabai Rawit
Budidaya tanaman cabai menawarkan banyak sekali keuntungan. Hasil panen dari tanaman ini tidak hanya bisa digunakan untuk keperluan sendiri, melainkan juga bisa digunakan untuk mendukung ekonomi dengan cara diperjual belikan.
Banyak Peminat
Banyaknya peminat cabai rawit di pasaran bukanlah tanpa alasan, melainkan karena jenis cabai ini banyak digunakan sebagai salah satu bumbu dalam banyak jenis masakan Indonesia. Peminat cabai rawit sendiri bukan hanya dari pasar lokal saja, melainkan juga untuk pasar nasional.
Hasil Panen yang Cepat
Umur panen dari cabai rawit relatif pendek yakni sekitar 60 sampai dengan 75 hari setelah tanam. Dengan demikian, jenis tanaman yang satu ini cocok bagi para petani yang menginginkan hasil panen dalam relative waktu yang singkat.
Dijual dalam Berbagai Produk
Cabai rawit tak hanya bisa dijual secara langsung atau dijual segar, melainkan juga bisa diolah dulu. Cabai rawit bisa diolah menjadi berbagai produk seperti halnya dijadikan sambal, cabai fermentasi, cabai kering, dan lain-lain.
Berpotensi Membuka Lapangan Kerja
Melakukan budidaya cabai rawit juga bisa menyerap banyak tenaga kerja, apalagi jika dibudidayakan dalam lahan yang luas. Dalam hal ini, dibutuhkan tenaga kerja untuk keperluan pembibitan, penanaman, pemeliharaan, hingga untuk panen.
Itu tadi adalah informasi mengenai provinsi di Indonesia yang mampu menghasilkan banyak cabai sekaligus keuntungan membudidayakan jenis tanaman ini. Selain untuk memenuhi kebutuhan lokal, cabai rawit yang dihasilkan juga ada yang dijual ke tempat lain bahkan ada juga yang sampai ke luar negeri.