Tanaman terong ungu yang tampak layu, tidak berbuah lebat, atau bahkan ukuran buah yang kecil bisa jadi disebabkan oleh serangan penyakit. Gangguan penyakit pada tanaman ini dapat menyebabkan berbagai dampak negatif pada pertumbuhan hingga hasil panen tanaman.
Diperlukan pengetahuan untuk mengendalikan berbagai jenis penyakit yang menyerang supaya pertumbuhan tanaman yang dibudidayakan bisa lebih optimal dan sehat. Cek disini untuk langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mengatasi penyakit yang menyerang tanaman terong ungu.
Kutu Daun
Kutu daun menyebabkan daun mengkerut hingga pertumbuhan tanaman yang menjadi terhambat. Pengendalian jenis hama yang satu ini dapat dilakukan dengan beberapa cara termasuk dengan menggunakan musuh alami seperti halnya kumbang koksi (ladybud).
Langkah pengendalian lain yang dapat dilakukan cara menghindari pemupukan nitrogen secara berlebihan. Memastikan kebersihan kebun dengan cara membersihkan gulma dan juga sisa tanaman yang menjadi sarang dari hama.
Lalat Buah
Hama yang satu ini menyebabkan buah yang berlubang hingga terdapat ulat di bagian dalamnya. Saat terserang lalat buah, petani dapat melakukan pengendalian pada tanaman terong ungu dengan cara memetik dan memusnahkan buah yang terserang.
Petani juga bisa memanfaatkan penggunaan feromon untuk menarik dan menjebak ngengat. Cara lainnya adalah dengan menggunakan insektisida kimia yang berbahan aktif emamektrin benzoat atau spinosad yang dilakukan sesuai dosis.
Tungau Merah
Tungau merah menjadi salah satu hama yang berpotensi menyerang tanaman terong ungu. Hama ini menyebabkan daun berbecak kuning dan kering. Cara atau langkah pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga kelembapan supaya tidak terlalu kering.
Selain dengan melakukan cara di atas, pengendalian juga bisa dilakukan dengan menyemprotkan akarisida dengan bahan aktif abamektin sesuai dengan aturan pakai yang dianjurkan.
Layu Bakteri
Ada juga penyakit layu bakteri yang dapat menganggu pertumbuhan tanaman terong ungu dengan membuat tanaman layu mendadak hingga gejala yang lain. Pengendalian bisa dilakukan dengan berbagai cara termasuk menggunakan varietas yang tahan terhadap penyakit.
Petani juga dapat melakukan rotasi tanaman menggunakan tanaman non-iang sebagai contoh adalah jagung, kacang-kacangan, dan lain sebagainya. Cara pengendalian lainnya dalam mengatasi layu bakteri adalah dengan mencabut dan juga membakar tanaman yang terserang.
Layu Fusarium
Layu fusarium pada tanaman terong ungu menyebabkan tanaman yang layu secara bertahap hingga batang yang pecah membujur. Cara pengendalian layu fusarium dapat dilakukan melakukan sterilisasi tanah sebelum tanam hingga melakukan rotasi tanaman.
Petani juga sebaiknya menjaga kebersihan lahan dalam melakukan budidaya tanaman terong ungu. Selain itu, pengaplikasian fungisida hayati (trichoderma sp) juga dapat dilakukan sebagai salah satu cara pengendalian pada penyakit.
.Busuk Buah
Penyakit busuk buah menyebabkan buah busuk berair hingga kadang disertai dengan jamur. Cara mengatasinya adalah dengan menghindari kelembapan yang berlebih. Selain itu, bisa juga dilakukan pengendalian dengan memanen buah secara rutin dan menghindari luka saat panen dilakukan.
Bercak Daun
Bercak daun menyebabkan kemunculan bercak warna coklat kehitaman di daun. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara menjaga sirkulasi udara antar tanaman. Selain itu, penggunaan fungisida dengan kandungan bahan aktif klorotalonil atau mankozeb juga dapat dilakukan.
Serangan penyakit pada tanaman terong ungu dapat menyebabkan berbagai kerugian. Pengendalian yang tepat membantu tanaman bisa tumbuh dengan sehat sehingga dapat menghasilkan buah yang lebih banyak serta berkualitas baik. Kerusakan tanaman akibat penyakit juga bisa dicegah.