Merawat tanaman cabai dengan baik merupakan hal penting untuk dilakukan supaya nanti hasil panennya lebih maksimal. Salah satu bentuk perawatan tanaman cabai adalah mencegah tanaman ini terkena penyakit. Jika pun sudah terkena penyakit maka pastikan untuk melakukan pengendalian yang tepat.
Perawatan untuk penyakit cabai harus segera dilakukan supaya gangguan tidak semakin parah. Penanganan untuk penyakit tanaman cabai bisa disesuaikan dengan jenis penyakitnya. Untuk itu, penting untuk tahu, jenis penyakit cabai lengkap dengan gejala agar bisa memberikan penanganan yang tepat.
1. Layu Fusarium
Layu fusarium disebabkan oleh Jamur bernama Fusarium Oxysporum. Penyakit layu fusarium yang menyerang jenis tanaman ini akan menimbulkan beberapa gejala seperti daun yang menguning lalu layu, terutama saat siang hari.
Gejala lain yang bisa muncul saat terkena layu fusarium adalah batang di bagian bawah menjadi cokelat atau bahkan kehitaman. Dampak serangan penyakit ini bisa menyebabkan tanaman mati sebelum berbuah hingga berpotensi menimbulkan kerugian besar saat menyerang di fase vegetatif.
2. Antraknosa
Penyakit antraknosa yang menyerang tanaman cabai disebabkan oleh jamur Colletotrichum spp. Ketika diserang penyakit satu ini, maka beberapa gejala atau tanda bisa muncul seperti bercak cokelat kehitaman pada buah cabai. Selain itu, buah juga bisa menjadi busuk apalagi saat kondisinya lembap.
Beberapa dampak yang bisa muncul akibat serangan antraknosa pada tanaman cabai adalah terjadinya penurunan kualitas juga kuantitas hasil panen. Selain itu, buah dari tanaman cabai juga bisa saja tak layak jual akibat rusak dan juga membusuk.
3. Layu Bakteri
Layu bakteri pada jenis tanaman cabai terjadi karena bakteri Ralstonia Solanacearum. Daun dan juga batang yang layu mendadak meski sudah cukup air merupakan salah satu gejala yang muncul akibat penyakit layu bakteri. Gejala lainnya adalah jika batang dipotong, maka akan keluar lendir putih.
Layu bakteri yang menyerang tanaman cabai dapat menimbulkan berbagai dampak buruk pada tanaman. Tanaman bisa saja mati mendadak sehingga bisa menyebabkan kerugian pada petani karena hasil panennya menurun.
4. Virus Mosaic
Penyakit pada tanaman cabai ini disebabkan oleh Tobacco Mosaic Virus (TMV) atau Cucumber Mosaic Virus (CMV). Daun yang muncul bercak belang hijau muda dan tua adalah salah satu yang menjadi gejala atau tandanya. Tanda lainnya adalah pertumbuhan tanaman yang menjadi terhambat.
Virus mosaic pada tanaman cabai bisa membuat produksi buah menjadi rendah. Virus yang satu ini juga bisa berpotensi menyebabkan terjadinya gagal panen apalagi jika serangan penyakitnya terjadi sejak dini.
5. Busuk Akar dan Batang
Penyebabnya adalah jamur Sclerotium roolfsii atau Rhizoctoria Solani. Gejala yang muncul saat tanaman cabai diserang oleh penyakit ini adalah tanaman yang tiba-tiba layu terutama di siang hari. Gejala lainnya adalah akar dan juga pangkal batang yang membusuk dan muncul benang jamur putih.
Dampak yang bisa muncul akibat serangan busuk akar dan batang adalah tanaman yang mati terlebih saat masa berbunga atau berbuah. Selain itu, penyebarannya juga cepat terutama di tanah yang basah dan juga memiliki drainase yang buruk.
Tanaman cabai menjadi salah satu jenis tanaman yang banyak dibudidayakan. Cabai sendiri seringkali digunakan sebagai salah satu bahan makanan terutama untuk membuat citarasa masakan menjadi pedas, sehingga permintaan akan selalu ada.
Agar tanaman bisa subur dan terhindar dari gagal panen, maka penting untuk mencegah dan mengendalikan penyakitnya dengan tepat. Dengan demikian, hasil panen juga bisa lebih maksimal.