Cabai menjadi salah satu jenis komoditas yang banyak diperjual belikan di pasaran. Tak hanya enak diolah menjadi berbagai jenis sambal, cabai juga bisa dijadikan sebagai penambah rasa pedas saat dicampurkan ke dalam masakan. Tak heran jika kemudian tanaman cabai banyak dbudidayakan.
Dengan menanam cabai, Anda bisa memanfaatkannya untuk keperluan sendiri atau jika banyak maka bisa dijual lagi ke warung atau dijual secara online. Sayangnya, ada beberapa tantangan dalam menanam tanaman cabai yang tak boleh diabaikan. Salah satunya adalah masalah serangan hama.
Lalat Buah
Beberapa gejala serangan yang mengindikasikan jika tanaman cabai telah diserang oleh jenis hama ini antara lain adalah buah cabai yang berlubang, di pangkal buah muncul titik warna hitam, serta adanya belatung saat cabainya dibelah..
Dampak dari serangan lalat buah pada tanaman cabai adalah kualitas buah yang menurun, bahkan berpotensi tak layak buat dijual. Penurunan hasil panen juga bisa terjadi sehingga dapat merugikan petani.
Thrips
Hama yang satu ini membuat daun muda dari tanaman cabai menjadi keriting hingga berwarna perak ataupun kusam. Gejala lainnya adalah bunga yang gugur sebelum mekar dengan sempurna. Pertumbuhan tanaman juga bisa terhambat. Selain itu serangan thrips terhadap tanaman cabai menimbulkan beberapa dampak.
Serangan thrips bisa membantu pembentukan buah menurun hingga bisa menjadi vector bagi virus. Nilai jual dari cabai juga bisa menurun karena buah yang dihasilkan menjadi tidak layak buat dipasarkan.
Kutu Daun
Kutu daun dapat menimbulkan beberapa gejala serangan seperti daun tanaman yang menggulung ke bawah. Selain itu, permukaan daun juga tampak lengket karena ada cairan manis. Munculnya jamur jelaga di permukaan daun juga bisa menjadi ciri-ciri serangan kutu daun pada tanaman cabai.
Kutu daun yang menyerang cabai bisa menyebabkan beberapa dampak buruk pada tumbuh kembang dari tanaman tersebut. Beberapa diantaranya adalah karena bisa menganggu proses fotosintesis hingga menularkan virus, dan terjadinya penurunan pertumbuhan tanaman.
Tungau Kuning
Ada juga hama yang bernama tungau kuning yang juga menjadi salah satu sebab kenapa daun tanaman cabai tumbuh abnormal. Selain itu, pertumbuhan tanaman juga bisa terhambat ataupun kerdil. Gejala lainnya yang bisa muncul akibat serangan tungau kuning adalah warna daun yang menjadi kekuningan ataupun keperakan.
Tungau kuning yang menganggu tanaman cabai bisa menimbulkan beberapa dampak. Beberapa dampak yang dimaksud adalah tanaman yang menjadi kerdil sampai dengan gagal panen. Ketika panen pun bisa saja kualitas dan kuantitas dari buah yang dihasilkan menurun.
Ulat Grayak
Jenis hama satu ini biasanya menimbulkan beberapa gejala seperti daun yang berlubang tidak beraturan bahkan bisa hanya tersisa tulang daunnya saja. Pada serangan ulat grayak yang berat, ulat grayak bisa membuat tanaman menjadi tidak mampu melakukan fotosintesis. Lalu apa saja dampak serangan ulat grayak?
Dampak serangan dari ulat grayak pada cabai adalah buah yang rusak sehingga tidak layak buat dipasarkan. Tanaman juga bisa mati jika serangan ulat grayaknya parah. Bukan hanya tanaman cabai, ulat grayak juga bisa menyerang jenis tanaman lain seperti kacang tanah, kubis, kacang panjang, dan lainnya.
Hama yang tidak ditangani dengan baik bisa sangat merugikan petani. Tidak hanya tanaman yang bisa saja dirusak, melainkan juga berpotensi membuat kualitas dan juga kuantitas hasil panen menjadi turun. Untuk itu, penting melakukan pengendalian hama supaya tidak menimbulkan kerugikan di kemudian hari.